Abin Syamsuddin Makmun,( 2003) memerinci karakteristik perilaku dan pribadi pada masa remaja, yang terbagi ke dalam bagian dua kelompok yaitu remaja awal (11-13 s.d. 14-15 tahun) dan remaja akhir (14-16 s.d. 18-20 tahun) meliputi aspek : fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas, keagamaan, konatif, emosi afektif dan kepribadian, sebagai berikut:
Remaja Awal (11-13 Th s.d.14-15 Th) | Remaja Akhir (14-16 Th.s.d.18-20 Th) |
Fisik | |
Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat. | Laju perkembangan secara umum kembali menurun, sangat lambat. |
Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering- kali kurang seimbang. | Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan orang dewasa. |
Munculnya ciri-ciri sekunder (tumbul bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian – bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki. | Siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang dewasa. |
Psikomotor | |
Gerak – gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan. | Gerak gerik mulai mantap.
|
Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan. | Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja. |
Bahasa | |
Berkembangnya penggunaan bahasa sandi dan mulai tertarik mempelajari bahasa asing. | Lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu yang dipilihnya. |
Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung segi erotik, fantastik dan estetik. | Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, religius. |
Perilaku Kognitif | |
Proses berfikir sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal (asosiasi, diferen-siasi, komparasi, kausalitas) yang bersifat abstrak, meskipun relatif terbatas. | Sudah mampu meng-operasikan kaidah-kaidah logika formal disertai kemampuan membuat generalisasi yang lebih bersifat konklusif dan komprehensif. |
Kecakapan dasar intelektual menjalani laju perkembangan yang terpesat.
| Tercapainya titik puncak kedewasaan bahkan mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi. |
Kecakapan dasar khusus (bakat) mulai menujukkan kecenderungan-kecende- rungan yang lebih jelas. | Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak dan kemantapannya |
Perilaku Sosial | |
Diawali dengan kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer. | Bergaul dengan jumlah teman yang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama (teman dekat).
|
Adanya kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas yang tinggi. | Kebergantungan kepada kelompok sebaya berangsur fleksibel, kecuali dengan teman dekat pilihannya yang banyak memiliki kesamaan minat. |
Moralitas | |
Adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua. | Sudah dapat memisahkan antara sistem nilai – nilai atau normatif yang universal dari para pendukungnya yang mungkin dapat ber-buat keliru atau kesalahan. |
Dengan sikapnya dan cara berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku sehari-hari oleh para pendukungnya. | Sudah berangsur dapat menentukan dan menilai tindakannya sendiri atas norma atau sistem nilai yang dipilih dan dianutnya sesuai dengan hati nuraninya. |
Mengidentifikasi dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya. | Mulai dapat memelihara jarak dan batas-batas kebebasan- nya mana yang harus dirundingkan dengan orang tuanya. |
Perilaku Keagamaan | |
Mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipertanyakan secara kritis dan skeptis. | Eksistensi dan sifat kemurah-an dan keadilan Tuhan mulai dipahamkan dan dihayati menurut sistem kepercayaan atau agama yang dianutnya. |
Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari dilakukan atas pertimbangan adanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar dirinya. | Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan hati nuraninya sendiri secara tulus ikhlas |
Masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup | Mulai menemukan pegangan hidup |
Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian | |
Lima kebutuhan dasar (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri) mulai menunjukkan arah kecenderungannya | Sudah menunjukkan arah kecenderungan tertentu yang akan mewarnai pola dasar kepribadiannya. |
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosionalnya masih labil dan belum terkendali seperti pernya-taan marah, gembira atau kesedihannya masih dapat berubah-ubah dan silih berganti dalam yang cepat | Reaksi-reaksi dan ekspresi emosinalnya tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya.
|
Kecenderungan-kecenderungan arah sikap nilai mulai tampak (teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politis, dan religius), meski masih dalam taraf eksplorasi dan mencoba-coba. | Kecenderungan titik berat ke arah sikap nilai tertentu sudah mulai jelas seperti yang akan ditunjukkan oleh kecenderungan minat dan pilihan karier atau pendidikan lanjutannya; yang juga akan memberi warna kepada tipe kepribadiannya. |
Merupakan masa kritis dalam rangka meng-hadapi krisis identitasnya yang sangat dipengaruhi oleh kondisi psiko-sosialnya, yang akan membentuk kepribadiannnya. | Kalau kondisi psikososialnya menunjang secara positif maka mulai tampak dan ditemukan identitas kepriba-diannya yang relatif definitif yang akan mewarnai hidupnya sampai masa dewasa. |
sumber:http://Akhmadsudrajat.wordpress.com
No comments:
Post a Comment